TIDAK AKAN JADI M1
Valentino Rossi vs Casey Stoner sama-sama genjot Ducati. Rossi payah saat latihan resmi pramusim. Dengan segala kekurangan itu, Rossi finish ke-7 di Losail dan ke-5 di Jerez. Beda ketika Stoner pertama naik Ducati, langsung melejit dan ditakuti.
Patut dilirik performa GP11 di tangan Rossi. Isunya, Rossi dan Jeremy Burgess telah transfer ilmu di Yamaha YZR M1 ke Ducati GP11. Toh ‘The Doctor’ menolak gosip itu. “GP11 tidak akan jadi Yamaha!” tegas Vale.
Problem GP11 warisan Casey Stoner, susah belok! Semua rider pernah coba desmosedici ngangguk soal itu. Termasuk Loris Capirossi, Nicky Hayden dan Randy de Puniet. “Masalah terburuk, masuk tikungan dengan pengereman, motor hanya mau lurus,” jelas mereka.
Kalau Stoner pakai gaya aneh. Keluar tikungan, dia tidak mengurut rpm. Tapi disentak dan segera menegakkan motor. Motor dengan sendirinya ikut arah. Cuma Stoner yang bisa begitu, Rossi tidak bisa menerapkan teknik itu. Gayanya beda.
Rossi berusaha mengubah GP11 ikuti gayanya belok. ‘The Doctor’ menikung dengan rolling speed. Ia banyak gunakan sisi samping roda, alias rebah ketimbang langsung menegakkan motor. Toh Rossi enggan mengubah GP11 menjadi M1.
Inti pertama yang dicoba memindahkan pusat gravitasi ke depan. Diyakini bisa membuat GP11 lebih tenang masuk tikungan. Walau harus mengerem lebih keras. Namun, pemindahan bobot ke depan juga harus diikuti dengan transformasi bobot ke belakang saat akan keluar tikungan. Sebab, dibutuhkan tekanan sebesar-besarnya di roda belakang saat akan berakselerasi. Apapun, GP11 di tangan Rossi sudah mulai agresif.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
0 komentar:
Posting Komentar